Rp 100.000 adalah pecahan uang terbesar kedua di
dunia. Agar rupiah lebih berbobot, per Januari 2013, BI memulai program
REDENOMINASI RUPIAH (penyederhanaan satuan Rp). Dukungan masyarakat adalah
segalanya
Tahapan Program Redenominasi Rupiah 2011-2020:
- 2011-2012 -> Sosialisasi
- 2013-2015 -> Transisi (Uang Baru dan Uang Lama beredar)
- 2016-2018 -> Penarikan Uang Lama
- 2019 -> Istilah Uang Baru mulai dihilangkan
- 2020 -> Indonesia menggunakan mata uang baru dengan nominal lebih kecil dari sebelumnya
Repost
Dan
inilah komentar Gurbernur BI
Oleh: Restu A Putra
ekonomi - Rabu, 23 Januari 2013 | 12:51 WIB
INILAH.COM,
Jakarta - Pelaksanaan redenominasi mata uang rupiah diperkirakan butuh waktu
persiapan selama enam tahun hingga benar-benar kebijakan tersebut diterima
masyarakat.
Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution mengatakan sebenarnya sudah tidak perlu ada yang dikhawatirkan lagi bagi Indonesia untuk melakukan redenominasi.
"Indonesia telah memenuhi prasyarat (melakukan redenominasi) karena kondisi ekonomi yang stabil dalam beberapa tahun ke depan," ujarnya dalam Kick Off Konsultasi Publik Redenominasi di Jakarta, Rabu (23/1/2013).
Dengan melihat kondisi ekonomi yang stabil, Darmin mengungkapkan persiapan dalam 2-3 tahun ke depan mata uang Rp100 ribu misalnya, akan ada uang dengan gambar yang persis.
"Tiga angka nol dibelakangnya akan dibuat agak kabur, namun angka 100nya dibuat tetap menonjol," terang Darmin.
Setelah itu, tahun tahap selanjutnya tinggal angka 100 saja,
kemudian disusul dengan perubahan pada gambar dalam mata uangnya.
"Terakhir sampai benar-benar rupiah yang baru itu benar-benar lain,"
ungkap Darmin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar